Jika kalian sedang merencanakan liburan ke Bandung dan tidak ingin wisata yang itu-itu saja, kalian bisa memasukkan Museum Geologi Bandung ke dalam daftar tempat wisata yang akan dikunjungi.
Di sini, kalian bisa berwisata sambil belajar tentang banyak hal dari koleksi yang ditampilkan oleh museum. Mulai dari bagaimana bumi terbentuk hingga hubungan geologi dengan kehidupan manusia.
Sejarah Singkat
Museum Geologi Bandung didirikan pada 16 Mei 1928 dengan nama Geologisch Laboratorium yang kemudian juga disebut Geologisch Museum. Setahun kemudian, museum ini diresmikan bersamaan dengan diselenggarakannya Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik di Bandung pada 18-24 Mei 1929.
Gedung ini merupakan unit kerja dari Dienst van den Mijnbouw. Gedung ini didirikan dengan tujuan sebagai perkantoran yang didukung dengan laboratorium geologi dan museum untuk menyimpan dan memamerkan hasil survei geologi.
Pada zaman pendudukan Jepang, Dienst van den Mijnbouw kemudian diganti namanya menjadi Kogyo Zimusho. Setahun kemudian lembaga ini berganti nama menjadi Chisitsu Chosacho. Museum Geologi sendiri menjadi bagian dari Laboratorium Paleontologi dan Kimia.
Sejak tahun 2013, Museum Geologi Bandung berada di bawah pengelolaan Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
Sempat Ditutup Selama Satu Tahun
Pada tahun 1999, Museum Geologi Bandung sempat ditutup selama satu tahun untuk renovasi. Dana bantuan renovasi datang dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
Museum Geologi Bandung kembali dibuka pada 23 Agustus 2000. Pembukaannya diresmikan olhe Presiden saat itu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Susilo Bambang Yudhoyono.
Daya Tarik Utama
Gedung Museum Geologi Bandung terdiri dari dua lantai yang masing-masingnya terbagi menjadi tiga ruang pamer. Di lantai satu ada tiga ruang utama yaitu ruang orientasi di bagian tengah, ruang sayap barat dan ruang sayap timur.
Sedangkan lantai dua terdiri dari tiga ruang utama yaitu ruang barat, ruang tengah dan ruang timur. Perlu dicatat bahwa ruang barat ini merupakan ruangan khusus untuk staf museum.
Setiap ruangan di museum ini menampilkan berbagai macam koleksi, seperti batuan, mineral, meteroit, fosil dan artefak. Tapi ada beberapa daya tarik utama yang paling menarik perhatian yaitu fosil manusia purba Homo erectus, fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus dan replika fosil dinosaurus paling ganas Tyrannosaurus rex.
Fasilitas
Selain ruang peraga, Museum Geologi Bandung juga memiliki fasilitas tambahan seperti auditorium untuk pemutaran film, ceramah, seminar dan kegiatan lainnya, ruang edukasi dan poliklinik. Selain itu ada juga fasilitas dasar seperti masjid, toilet dan toko souvenir.
Alamat dan Jam Buka
Museum Geologi Bandung terletak tidak jauh dari ikon-ikon wisata Kota Bandung seperti Gedung Sate, Lapangan Gasibu, dan Taman Lansia. Tepatnya di Jl. Diponegoro No.57, Kota Bandung.
Museum ini buka pada hari Senin-Kamis pukul 08.00-16.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu buka pada pukul 08.00-14.00 WIB. Untuk hari Jumat dan libur nasional, Museum Geologi Bandung tutup.
Harga Tiket
Untuk masuk dan menikmati koleksi yang dipamerkan di Museum Geologi Bandung tidak dibutuhkan biaya yang mahal. Harga tiket untuk pengunjung pelajar dan mahasiswa sebesar Rp 2.000, pengunjung umum sebesar Rp 3.000 dan pengunjung asing sebesar Rp 10.000.