Seperti yang kita ketahui di fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu pandemi covid-19 telah berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional terutama usaha-usaha atau UMKM yang mengalami penurunan drastis.
Dalam keadaan yang terjadi selama pandemi ini, nasib UMKM seperti teori Darwin dengan seleksi alamnya dimana UMKM yang terkena dampak dari pandemi ini mengalami keterpurukan, berkurangnya income, dan bertambahnya cost dimana kurang optimalnya produksi atau bahkan tidak berjalan sama sekali, seleksi alam ini mengharuskan pelaku UMKM yang terkena dampak harus memiliki MODAL yang besar agar bertahan agar usahanya tidak bangkrut.
Pandemi Covid-19 berdampak multidimensi pada kehidupan masyarakat, mulai dari kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Demi menekan penyebaran virus ini pemerintah pun harus membatasi mobilitas masyarakat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, sehingga masyarakat dianjurkan untuk lebih banyak di rumah.
Hal ini membuat banyak usaha tersendat hingga akhirnya banyak karyawan yang dirumahkan atau terkena PHK. Bukan cuma perusahaan besar, tapi UMKM pun terpukul. Banyak bisnis yang terpaksa gulung tikar karena sulit bertahan di masa ini.
Meski banyak usaha yang tutup dan karyawan yang terkena PHK, masih ada sebagian yang kreatif dan bangkit membuka usaha baru dengan memanfaatkan kondisi ini.
UMKM telah diakui pemerintah sebagai sektor terpenting dan strategis bagi pembangunan ekonomi nasional (Herwiyanti dkk, 2020). Apabila UMKM tidak berjalan semestinya akibat COVID-19, maka sebagian besar pembangunan ekonomi akan terhambat. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi yang baik dan kuat antara pemerintah, BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya guna mempercepat proses adaptasi UMKM. Adaptasi UMKM yang cepat di masa pandemi ini akan membantu memulihkansebagian besar perekonomian Indonesia.
Mudah-mudahan situasi seperti ini tidak semakin berlarut semua lapisan masyarakat harus bekerja sama dengan pihak pemerintah dan juga sebaliknya dalam memulihkan kondisi seperti sedia kala.